Jumat, 19 Oktober 2012

DATANG DARA, HILANG DARA M, ANAK SMA N 1 RANDUDONGKAL

Bingung mau posting ading post pengalaman waktu baca puisi DATANG DARA, HILANG DARA,yang di ajarin sama bapak guruku yaitu, drs. Moh. Akil, beliau adalah guru sastra indonesia di SHS 1  RANDUDONGKAL, Kebetulan aku juga anak bahasa .. jadi pengen pamerin bakat bakat anak XI LANGUAGE SHS 1 RANDUDONGKALlangsung aja gan,, ini dia ... 




Sajak Datang Dara, Hilang Dara merupakan sajak terjemahan Chairil Anwar yang begitu mempesona. Memang, berbeda penerjemah yang penyair dalam menerjemahkan sebuah puisi dengan seorang penerjemah biasa. Bisa dilihat kekuatan diksi yang digunakan oleh Chairil dalam menerjemahkan karya Hsu Chih Mo, yang berjudul A Song of The Sea.
 Berikut sajak terjemahan karya Chairil:





 “Dara, dara yang sendiri
 Berani mengembara Mencari di pantai senja,
 Dara, ayo pulang saja, dara!”
 “Tidak, aku tidak mau!
Biar angin malam menderu Menyapu pasir,
menyapu gelombang Dan sejenak pula halus menyisir rambutku
 Aku mengembara sampai menemu.”
 “Dara, rambutku lepas terurai Apa yang kaucari
 Di laut dingin di asing pantai
 Dara, Pulang! Pulang!”
 “Tidak, aku tidak mau!
 Biar aku berlagu,
 laut dingin juga berlagu Padaku sampai ke kalbu
 Turut serta bintang-bintang,
 turut serta bayu,
 Bernyanyi dara dengan kebebasan lugu.”
 “Dara, dara, anak berani
 Awan hitam mendung mau datang menutup Nanti semua gelap,
kau hilang jalan Ayo pulang, pulang, pulang.”
 “Heeyaa! Lihat aku menari di muka laut
 Aku jadi elang sekarang,
 membelah-belah gelombang Ketika senja pasang,
 ketika pantai hilang Aku melenggang,
 ke kiri ke kanan Ke kiri, ke kanan, aku melenggang.”
 “Dengarkanlah, laut mau mengamuk Ayo pulang! Pulang dara,
 Lihat, gelombang membuas berkejaran
 Ayo pulang! Ayo pulang.”
 “Gelombang tak mau menelan aku
Aku sendiri getaran yang jadikan gelombang,
 Kedahsyatan air pasang,
ketenangan air tenang
 Atap kepalaku hilang di bawah busah & lumut.”
 “Dara, di mana kau, dara Mana, mana lagumu?
 Mana, mana kekaburan ramping tubuhmu?
 Mana, mana daraku berani?
 Malam kelam mencat hitam bintang-bintang Tidak ada sinar
, laut tidak ada cahaya Di pantai,
di senja tidak ada dara Tidak ada dara, tidak ada, tidak –





Adapun sajak di atas, merupakan terjemahan sajak Hsu Chih Mo berikut ini:


 A SONG OF THE SEA


I
“Girl, girl alone,
Why do you wander
The twilight shore?
Girl, go home, girl!”

“No, I won’t go!
Let the evening wind blow
On the sands, in the glow.
My hair is combed bay the winds,
As I wander to and fro.”

II
“Girl, with the hair uncombed,
Why do you stay
By the cold silent sea?
Girl, go home girl!”

“No, let me sing,
Let me sing, wild sea who sings to me
Under the starlight, in the cool winds
A girl’s voice singing free”

III
“Girl daring girl
Dark clouds are coming over the sea’s edge
Soon there will be fierce clouds
Girl, go home, go!”

“Look, I am dancing in the air,
I am a seagull dancing among waves,
In the ecening tide, in the sands,
Swiftly hovering, gracefully,
Back and forth, back and forth.”

IV
“Hark, the wild rages of the wild sea!
Girld, go home, go!
Look, the waves are fiarce beasts.
Girl, go home, girl!”

“The wave will not eat me,
I am like the tossing of the wild seal
In the tide’s song, in the wave’s light
I hurry amidst the sea-foam,
Tumbling, tumbling!”

V
“Girl, where are you girl?
Where is your song?
Where is your graceful body?
Where are you, daring one?”

The dark night eats up all the stars
There is no more light on the sea,
No more girl on the beach,

No more girl – no –

0 Siliahkan Tinggalkan Koment mas bro mb bro:

Posting Komentar